BERAMAL ILMIAH, BERILMU AMALIAH You are reading Tutorial from Thủ Thuật Blogspot Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > <a href="http://www.mediabisnis.co.id/" rel="dofollow"><b>Informasi bisnis terbaik 2020</b></a>.<br/><br/><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <span id="text_1_wrapper" style="font-size: small;"><span id="text_1"><span id="text_1_wrapper"><span id="text_1"><span id="text_1_wrapper"><span id="text_1"><span id="text_1_wrapper"><span id="text_1"><span id="text_1_wrapper"><span id="text_1"><span id="text_1_wrapper"><span id="text_1"></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /> <div align="center"> </div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Ilmu merupakan pijakan dalam beramal, sebagai landasan berbuat dan mengarahkan perbuatan ke arah kebaikan. Dengan ilmu kita mengetahui segalanya. Seorang bijak pernah berkata, "Ilmu tanpa amal; cacat. Dan, amal tanpa ilmu; buta." Maaf kalau perkataan orang bijak ini salah redaksi. Atau, ada istilah bangsa Arab yang tak pernah luput dari ingatan kita, "Al-'ilmu bilaa 'amalin, kasy-syajari bilaa tsamar". Terjemahan bahasa Indonesianya lebih kurang seperti ini: "Ilmu yang tidak diamalkan bagai pohon tak berbuah. Hati-hati, ini bukan hadits, melainkan pepatah alias 'ibarah. Makanya, jika berdakwah, pakailah dalil sesuai sumbernya. Jangan pepatah dianggap hadits.</span></div> <div align="justify"> <span style="font-size: small;"><br /></span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Singkatnya, ilmu harus aplikatif. Pengetahuan yang kita peroleh harus aplikatif. Benar ya, ilmu itu harus aplikatif. Ilmu harus amaliah. Sebaliknya, beribu-ribu amal yang kita lakukan tidak akan berbuah apa-apa melainkan kelelahan. Apa maksudnya? 'Amal yang dalam bahasa Indonesia berarti perbuatan, tidak hanya mengerahkan segenap jiwa raga dan otot, namun akal pun berperan. </span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;"><br />Andaikata kita shalat fardlu tanpa wudlu, ya mungkin karena tidak tahu ilmunya, lantas kita shalat ber-rakaat-rakat hingga badan pegal-pegal. Apakah akan berbuah pahala? Tentunya tidak. Manusia pembelajar selalu melakukan segala pekerjaannya didasarkan pada ilmu yang ia peroleh. Amal merupakan konsekuensi dari ilmu. Untuk itu, setiap ilmu harus aplikatif, dan setiap amal harus ilmiah. Ilmu harus profesional, dan profesionalisme harus ilmiah!</span></div> <a name='more'></a><span style="font-size: small;"><br /></span><br /> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Sufyan Ats-Tsauri berkata : "Ilmu itu dipelajari agar dengannya seseorang bisa bertakwa kepada Allah" (<i>Al-Hilyah</i> : 6/362). </span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Maka tujuan dari mempelajari ilmu adalah untuk beramal dengannya dan bersungguh-sunggguh dalam menerapkannya. Dan ini terdapat pada orang-orang yang berakal, yang dikehendaki Allah Ta'ala bagi mereka kebaikan hidup di dunia dan akhirat.</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abi Barzah Al Aslami, beliau berkata bahwa Rasulullah <i>shallallahu alaihi wa sallam</i><i>Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai ia ditanya tentang umurnya dalam hal apa ia habiskan, tentang ilmunya dalam hal apa ia kerjakan dengannya, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan, dan tentang tubuhnya dalam hal apa ia gunakan</i>". Dalam riwayat Thabrani dan Al-Bazzar dengan lafadz : "... <i>dan tentang ilmunya apa yang diamalkannya dari ilmu tersebut</i>".</span><span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;"> bersabda : "</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Abu Darda <i>radhiyallohu anhu</i> berkata : "Engkau tidak akan menjadi alim sampai engkau berilmu, dan engkau dengan ilmu tadi tidak akan menjadi alim sampai engkau mengamalkannya".</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Abu Darda <i>radhiyallohu anhu</i> juga berkata : "Sesungguhnya hal pertama yang akan ditanyakan Robbku di hari kiamat yang paling aku takuti adalah tatkala Dia berkata : ‘Engkau telah berilmu, maka apa yang telah kamu amalkan dari ilmumu itu?".</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Abu Hurairoh <i>radhiyallohu anhu</i> berkata : "Perumpamaan ilmu yang tidak diamalkan bagaikan harta simpanan yang tidak dinfakkan di jalan Alloh Ta'ala".</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Az-Zuhri berkata : "Orang-orang tidak akan menerima ucapan seorang alim yang tidak beramal, dan tidak pula orang beramal yang tidak berilmu".</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Abu Qilabah berkata : "Jika Alloh menjadikanmu berilmu maka jadikanlah ilmu itu sebagai ibadah kepada Alloh, dan janganlah kamu hanya berorientasi untuk menyampaikannya kepada orang lain (tanpa mengamalkannya)".</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Abdullah bin Al Mu'taz berkata : "Ilmu seorang munafiq pada lidahnya, sedang ilmu seorang mukmin pada amalannya".</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Amal adalah pendorong untuk tetap menjaga dan memperkokoh ilmu dalam sanubari para penuntut ilmu, dan ketiadaan amal merupakan pendorong hilangnya ilmu dan mewariskan kelupaan. Asy Sya'bi berkata : "Kami dahulu meminta bantuan dalam mencari hadits dengan berpuasa, dan kami dahulu meminta bantuan untuk menghapal hadits dengan mengamalkannya".</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">As Sulamiy berkata : "Telah memberi kabar kepada kami dari orang-orang yang mengajari Al-Qur'an kepada kami, bahwa mereka (para shahabat Nabi) dahulu belajar Al-Qur'an dari Nabi <i>shollallohu alaihi wa sallam</i> dimana mereka apabila mempelajari sepuluh ayat mereka tidak akan beranjak ke ayat berikutnya sampai mereka mengamalkan kandungannya".</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Sesungguhnya orang yang bodoh kelak di hari kiamat akan ditanya kenapa ia tidak belajar (mencari ilmu), sedangkan orang yang berilmu akan ditanya apa yang telah diamalkan dengan ilmunya. Jika ia meninggalkan amal, maka ilmunya akan berbalik menjadi hujjah bagi dirinya. Rasulullah <i>shallallahu alaihi wa sallam</i> bersabda : "<i>Pada hari kiamat nanti, seseorang akan digiring kemudian dilemparkan ke dalam api neraka sampai isi perutnya terburai keluar. Kemudian penghuni neraka bertanya kepadanya : ‘Bukankah kamu dahulu menyerukan kebajikan dan melarang kemungkaran?' Ia menjawab : ‘Saya dahulu menganjurkan kebaikan tapi saya sendiri tidak melakukannya, dan saya melarang kemungkaran tapi saya sendiri mengerjakannya'</i>."(HR. Bukhari dan Muslim).<sup> </sup></span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Rasulullah <i>shallallahu alaihi wa sallam</i> juga bersabda : "<i>Perumpamaan seorang alim yang mengajarkan kebaikan kepada manusia dan melupakan dirinya, seperti lilin yang menerangi manusia tetapi membakar dirinya sendiri</i>". (HR. Thabrani).<sup> </sup></span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Yahya bin Muadz Ar Razi berkata : "Orang miskin pada hari kiamat adalah orang yang ilmunya berbalik menjadi hujjah baginya, ucapannya berbalik menjadi musuhnya, dan pemahamannya yang mematahkan udzurnya".</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Ibnul Jauzi berkata : "Orang yang benar-benar sangat patut dikasihani adalah orang yang menyia-nyiakan umurnya dalam suatu ilmu yang tidak ia amalkan, sehingga ia kehilangan kesenangan dunia dan kebaikan akhirat, kemudian dia ketika hari kiamat dalam datang dalam keadaan bangkrut dengan kuatnya hujjah atas dirinya".<i> (Shoidul Khatir</i> hal. 144).</span></div> <div align="justify"> <span style="font-size: small;"><br /></span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Diarsipkan di bawah: <a href="http://id.wordpress.com/tag/fatwa2-ulama/" title="BERAMAL ILMIAH, BERILMU AMALIAH">Fatwa2 Ulama!</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/manhaj/" title="BERAMAL ILMIAH, BERILMU AMALIAH">Manhaj!</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/salaf/" title="BERAMAL ILMIAH, BERILMU AMALIAH">Salaf!</a> | Ditandai: <a href="http://id.wordpress.com/tag/abdullah-bin-al-mutaz/">abdullah bin al mu'taz</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/abi-barzah-al-aslami/">abi barzah al aslami</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/abu-darda/">abu darda</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/abu-hurairah/">abu hurairah</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/abu-qilabah/">abu qilabah</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/al-hilyah/">al-hilyah</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/amal/">amal</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/as-sulamiy/">as sulamiy</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/az-zuhri/">az-zuhri</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/hr-bukhari-muslim/">hr. bukhari muslim</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/hr-thabrani/">hr. thabrani</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/ibnul-jauzi/">ibnul jauzi</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/ilmu/">ilmu</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/ilmu-menuntut-amal/">ilmu menuntut amal</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/imam-tirmidzi/">imam tirmidzi</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/shoidul-khatir/">shoidul khatir</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/sufyan-ats-tsauri/">sufyan ats-Tsauri</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/yahya-bin-muadz-ar-razi/">yahya bin muadz ar razi</a></span> </div> </div></br> Sumber https://mtsmafaljpr.blogspot.com/<iframe frameborder="1" height="1px" id="iframe0" sandbox="allow-forms allow-scripts allow-pointer-lock allow-same-origin" src="https://www.mediabisnis.co.id" width="1px"></iframe><br/><br/>Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.<br/><br/> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.mediabisnis.co.id/" rel="dofollow"><b>Artikel bisnis dan investasi</b></a> </div> Previous Next Home
BERAMAL ILMIAH, BERILMU AMALIAH You are reading Tutorial from Thủ Thuật Blogspot Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > <a href="http://www.mediabisnis.co.id/" rel="dofollow"><b>Informasi bisnis terbaik 2020</b></a>.<br/><br/><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <span id="text_1_wrapper" style="font-size: small;"><span id="text_1"><span id="text_1_wrapper"><span id="text_1"><span id="text_1_wrapper"><span id="text_1"><span id="text_1_wrapper"><span id="text_1"><span id="text_1_wrapper"><span id="text_1"><span id="text_1_wrapper"><span id="text_1"></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /> <div align="center"> </div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Ilmu merupakan pijakan dalam beramal, sebagai landasan berbuat dan mengarahkan perbuatan ke arah kebaikan. Dengan ilmu kita mengetahui segalanya. Seorang bijak pernah berkata, "Ilmu tanpa amal; cacat. Dan, amal tanpa ilmu; buta." Maaf kalau perkataan orang bijak ini salah redaksi. Atau, ada istilah bangsa Arab yang tak pernah luput dari ingatan kita, "Al-'ilmu bilaa 'amalin, kasy-syajari bilaa tsamar". Terjemahan bahasa Indonesianya lebih kurang seperti ini: "Ilmu yang tidak diamalkan bagai pohon tak berbuah. Hati-hati, ini bukan hadits, melainkan pepatah alias 'ibarah. Makanya, jika berdakwah, pakailah dalil sesuai sumbernya. Jangan pepatah dianggap hadits.</span></div> <div align="justify"> <span style="font-size: small;"><br /></span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Singkatnya, ilmu harus aplikatif. Pengetahuan yang kita peroleh harus aplikatif. Benar ya, ilmu itu harus aplikatif. Ilmu harus amaliah. Sebaliknya, beribu-ribu amal yang kita lakukan tidak akan berbuah apa-apa melainkan kelelahan. Apa maksudnya? 'Amal yang dalam bahasa Indonesia berarti perbuatan, tidak hanya mengerahkan segenap jiwa raga dan otot, namun akal pun berperan. </span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;"><br />Andaikata kita shalat fardlu tanpa wudlu, ya mungkin karena tidak tahu ilmunya, lantas kita shalat ber-rakaat-rakat hingga badan pegal-pegal. Apakah akan berbuah pahala? Tentunya tidak. Manusia pembelajar selalu melakukan segala pekerjaannya didasarkan pada ilmu yang ia peroleh. Amal merupakan konsekuensi dari ilmu. Untuk itu, setiap ilmu harus aplikatif, dan setiap amal harus ilmiah. Ilmu harus profesional, dan profesionalisme harus ilmiah!</span></div> <a name='more'></a><span style="font-size: small;"><br /></span><br /> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Sufyan Ats-Tsauri berkata : "Ilmu itu dipelajari agar dengannya seseorang bisa bertakwa kepada Allah" (<i>Al-Hilyah</i> : 6/362). </span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Maka tujuan dari mempelajari ilmu adalah untuk beramal dengannya dan bersungguh-sunggguh dalam menerapkannya. Dan ini terdapat pada orang-orang yang berakal, yang dikehendaki Allah Ta'ala bagi mereka kebaikan hidup di dunia dan akhirat.</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abi Barzah Al Aslami, beliau berkata bahwa Rasulullah <i>shallallahu alaihi wa sallam</i><i>Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai ia ditanya tentang umurnya dalam hal apa ia habiskan, tentang ilmunya dalam hal apa ia kerjakan dengannya, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan, dan tentang tubuhnya dalam hal apa ia gunakan</i>". Dalam riwayat Thabrani dan Al-Bazzar dengan lafadz : "... <i>dan tentang ilmunya apa yang diamalkannya dari ilmu tersebut</i>".</span><span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;"> bersabda : "</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Abu Darda <i>radhiyallohu anhu</i> berkata : "Engkau tidak akan menjadi alim sampai engkau berilmu, dan engkau dengan ilmu tadi tidak akan menjadi alim sampai engkau mengamalkannya".</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Abu Darda <i>radhiyallohu anhu</i> juga berkata : "Sesungguhnya hal pertama yang akan ditanyakan Robbku di hari kiamat yang paling aku takuti adalah tatkala Dia berkata : ‘Engkau telah berilmu, maka apa yang telah kamu amalkan dari ilmumu itu?".</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Abu Hurairoh <i>radhiyallohu anhu</i> berkata : "Perumpamaan ilmu yang tidak diamalkan bagaikan harta simpanan yang tidak dinfakkan di jalan Alloh Ta'ala".</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Az-Zuhri berkata : "Orang-orang tidak akan menerima ucapan seorang alim yang tidak beramal, dan tidak pula orang beramal yang tidak berilmu".</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Abu Qilabah berkata : "Jika Alloh menjadikanmu berilmu maka jadikanlah ilmu itu sebagai ibadah kepada Alloh, dan janganlah kamu hanya berorientasi untuk menyampaikannya kepada orang lain (tanpa mengamalkannya)".</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Abdullah bin Al Mu'taz berkata : "Ilmu seorang munafiq pada lidahnya, sedang ilmu seorang mukmin pada amalannya".</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Amal adalah pendorong untuk tetap menjaga dan memperkokoh ilmu dalam sanubari para penuntut ilmu, dan ketiadaan amal merupakan pendorong hilangnya ilmu dan mewariskan kelupaan. Asy Sya'bi berkata : "Kami dahulu meminta bantuan dalam mencari hadits dengan berpuasa, dan kami dahulu meminta bantuan untuk menghapal hadits dengan mengamalkannya".</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">As Sulamiy berkata : "Telah memberi kabar kepada kami dari orang-orang yang mengajari Al-Qur'an kepada kami, bahwa mereka (para shahabat Nabi) dahulu belajar Al-Qur'an dari Nabi <i>shollallohu alaihi wa sallam</i> dimana mereka apabila mempelajari sepuluh ayat mereka tidak akan beranjak ke ayat berikutnya sampai mereka mengamalkan kandungannya".</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Sesungguhnya orang yang bodoh kelak di hari kiamat akan ditanya kenapa ia tidak belajar (mencari ilmu), sedangkan orang yang berilmu akan ditanya apa yang telah diamalkan dengan ilmunya. Jika ia meninggalkan amal, maka ilmunya akan berbalik menjadi hujjah bagi dirinya. Rasulullah <i>shallallahu alaihi wa sallam</i> bersabda : "<i>Pada hari kiamat nanti, seseorang akan digiring kemudian dilemparkan ke dalam api neraka sampai isi perutnya terburai keluar. Kemudian penghuni neraka bertanya kepadanya : ‘Bukankah kamu dahulu menyerukan kebajikan dan melarang kemungkaran?' Ia menjawab : ‘Saya dahulu menganjurkan kebaikan tapi saya sendiri tidak melakukannya, dan saya melarang kemungkaran tapi saya sendiri mengerjakannya'</i>."(HR. Bukhari dan Muslim).<sup> </sup></span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Rasulullah <i>shallallahu alaihi wa sallam</i> juga bersabda : "<i>Perumpamaan seorang alim yang mengajarkan kebaikan kepada manusia dan melupakan dirinya, seperti lilin yang menerangi manusia tetapi membakar dirinya sendiri</i>". (HR. Thabrani).<sup> </sup></span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Yahya bin Muadz Ar Razi berkata : "Orang miskin pada hari kiamat adalah orang yang ilmunya berbalik menjadi hujjah baginya, ucapannya berbalik menjadi musuhnya, dan pemahamannya yang mematahkan udzurnya".</span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Ibnul Jauzi berkata : "Orang yang benar-benar sangat patut dikasihani adalah orang yang menyia-nyiakan umurnya dalam suatu ilmu yang tidak ia amalkan, sehingga ia kehilangan kesenangan dunia dan kebaikan akhirat, kemudian dia ketika hari kiamat dalam datang dalam keadaan bangkrut dengan kuatnya hujjah atas dirinya".<i> (Shoidul Khatir</i> hal. 144).</span></div> <div align="justify"> <span style="font-size: small;"><br /></span></div> <div align="justify"> <span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Diarsipkan di bawah: <a href="http://id.wordpress.com/tag/fatwa2-ulama/" title="BERAMAL ILMIAH, BERILMU AMALIAH">Fatwa2 Ulama!</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/manhaj/" title="BERAMAL ILMIAH, BERILMU AMALIAH">Manhaj!</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/salaf/" title="BERAMAL ILMIAH, BERILMU AMALIAH">Salaf!</a> | Ditandai: <a href="http://id.wordpress.com/tag/abdullah-bin-al-mutaz/">abdullah bin al mu'taz</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/abi-barzah-al-aslami/">abi barzah al aslami</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/abu-darda/">abu darda</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/abu-hurairah/">abu hurairah</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/abu-qilabah/">abu qilabah</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/al-hilyah/">al-hilyah</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/amal/">amal</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/as-sulamiy/">as sulamiy</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/az-zuhri/">az-zuhri</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/hr-bukhari-muslim/">hr. bukhari muslim</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/hr-thabrani/">hr. thabrani</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/ibnul-jauzi/">ibnul jauzi</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/ilmu/">ilmu</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/ilmu-menuntut-amal/">ilmu menuntut amal</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/imam-tirmidzi/">imam tirmidzi</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/shoidul-khatir/">shoidul khatir</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/sufyan-ats-tsauri/">sufyan ats-Tsauri</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/yahya-bin-muadz-ar-razi/">yahya bin muadz ar razi</a></span> </div> </div></br> Sumber https://mtsmafaljpr.blogspot.com/<iframe frameborder="1" height="1px" id="iframe0" sandbox="allow-forms allow-scripts allow-pointer-lock allow-same-origin" src="https://www.mediabisnis.co.id" width="1px"></iframe><br/><br/>Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.<br/><br/> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.mediabisnis.co.id/" rel="dofollow"><b>Artikel bisnis dan investasi</b></a> </div>